Pages

Jumat, 17 Juni 2011

Setitik Harapan (Kampus tercinta)


Sudah ku Cukupkan semua ni
kan ku akhiri semua ni
apalah arti sebuah Nilai bagiku
Aku tak memerlukannya tuk masa depanku

Sudah tak wajar kurasa semua yang terjadi di tempat ini
begitu banyak kaum kaum kecil yang mengadu nasib di perantauannya
namun aku muak dengan orang atas mereka hanya bisa senyum di atas derita orang
sudah 6 bulan ini aku dan Segenap temanku tak mendapat hak yang seharusnya menjadi milik kami

kami memang kaum yang terpinggirkan namun sepantas itukah kalian memperlakukan kami
bak kucing liar yang selalu mengais ngais makanan bekas dari tong sampah
kalian biarkan kami menderita kalian biarkan kami sengsara kalian orang orang biadab
kalian orang orang yang mempertaruhka agama demi uang semata tak sadarkah kalian serakah

di balik jaring kelabu itu kami berlindung dari dinginnya hawa malam
dengan adanya lilin dan radio tua inilah yang selalu menemani kamu
ketika malam sunyi sepi gelap gulita tak ada apa apa kecuali itu saja

Ketika kalian mulai memperhatikan kami entah kenapa aneh
aneh rasanya hal ini kami terima begitu saja
kalian yang telah dengan tega membuat kami kedinginan,kelaparan,sengsara
dengan tanpa bersalah kalian memberikan sebuah harapan kosong bagi kami

namun apa dayalah kami, kami sadar kami hanyalah kaum kecil
kami tak bisa makan tanpa kalian. tak bisa belajar tanpa kalian
kami pasrahkan semua itu pada yang kuasa pada ALLAH SWT
dengan rasa ikhlas pula kami menerima semua itu

namun setelah kalian memberi kami apa yang menjadi hak kami
kalian memberi kami titik harapan lagi
kalian mulai menjanjikan sebuah janji palsu kepada kami
kalian kan memberikan hak kami untuk 6 bulan ke depan lagi

ya ! itulah ucapan yang hanya bisa kami lisankan
kami sudah pasrah dengan sistem yang ada di parlemen ini
yang hampir membuat kami gila menjalankan semua ini

Hak yang sudah sepantasnya menjadi hak kami sepenuhnya
Hak yang telah di atur dalam tatanan pendidikan negara
kalian hiraukan bahkan kalian selewengkan hak kami itu

harapan yang dahulu kala kami impi impikan kini telah sirna bersama kedzaliman kalian
3 bahkan lebih di antara kami sudah putus asa di jalannya kami takut bagaimana nasib penerus kami kelak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar